GERABAH
Gerabah adalah
perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar untuk
kemudian dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupan manusia.
Asal mula:
Gerabah diperkirakan
telah ada sejak masa pra sejarah, tepatnya setelah manusia hidup menetap dan
mulai bercocok tanam. Situs-situs arkeologi di indonesia, telah ditemukan
banyak tembikar yang berfungsi sebagai perkakas rumah tangga atau keperluan
religius seperti upacara dan penguburan. tembikar yang paling sederhana
dibentuk dengan hanya menggunkan tangan, yang berciri adonan kasar dan bagian
pecahannya dipenuhi oleh jejak-jejak tangan (sidik jari), selain itu bentuknya
kadang tidak simetris. selain dibuat dengan teknik tangan, tembikar yang lebih
modern dibuat dengan menggunakan tatap-batu dan roda putar.
Macam-macam gerabah:
- Piring
- Kendi
- Tempayan
- Anglo
- Kuali
- Celengan
- Pot
- Gerabah hiasan
Cara pembuatan
- Pengambilan tanah liat. Tanah liat diambil dengan cara
menggali secara langsung ke dalam tanah yang mengandung banyak tanah liat
yang baik. Tanah liat yang baik berwarna merah coklat atau putih
kecoklatan. Tanah liat yang telah digali kemudian dikumpulkan pada suatu
tempat untuk proses selanjutnya.
- Persiapan tanah liat. Tanah liat yang telah
terkumpul disiram air hingga basah merata kemudian didiamkan selama satu
hingga dua hari. Setelah itu, kemudian tanah liat digiling agar lebih
rekat dan liat. Ada dua cara penggilingan yaitu secara manual dan mekanis.
Penggilingan manual dilakukan dnegan cara menginjak-injak tanah liat
hingga menjadi ulet dan halus. Sedangkan secar mekanis dengan menggunakan
mesin giling. Hasil terbaik akan dihasilkan dengan menggunakan proses
giling manual.
- Proses pembentukan. Setalah melewati proses
penggilingan, maka tanah liat siap dibentuk sesuai dengan keinginan. Aneka
bentuk dan disain depat dihasilkan dari tanah liat. Seberapa banyak tanah
liat dan berapa lama waktu yang diperlukan tergantung pada seberapa besar
gerabah yang akan dihasilkan, bentuk dan disainnya. Perajin gerabah akan
menggunakan kedua tangan untuk membentuk tanah liat dan kedua kaki untuk
memutar alat pemutar (perbot). Kesamaan gerak dan konsentrasi sangat
diperlukan untuk dapat melakukannya. Alat-alat yang digunakan yaitu alat
pemutar (perbot), alat pemukul, batu bulat, kain kecil. Air juga sangat
diperlukan untuk membentuk gerabah dengan baik.
- Penjemuran. Setelah bentuk akhir telah terbentuk, maka diteruskan dengan
penjemuran. Sebelum dijemur di bawah terik matahari, gerabah yang sudah
agak mengeras dihaluskan dengan air dan kain kecil lalu dibatik dengan
batu api. Setalah itu baru dijemur hingga benar-benar kering. Lamanya
waktu penjemuran disesuaikan dengan cuaca dan panas matahari.
- Pembakaran. Setalah gerabah menjadi keras dan benar-benar kering, kemudian
banyak gerabah dikumpulkan dalam suatu tempat atau tungku pembakaran.
Gerabah-gerabah tersebut kemudian dibakar selama beberapa jam hingga
benar-benar keras. Proses ini dilakukan agar gerabah benar-benar keras dan
tidak mudah pecah. Bahan bakar yang digunakan untuk proses pembakaran
adalah jerami kering, daun kelapa kering ataupun kayu bakar.
- Penyempurnaan. Dalam proses penyempurnaan,
gerabah jadi dapat dicat dengan cat khusus atau diglasir sehingga terlihat
indah dan menarik sehingga bernilai jual tinggi.
Tempat pembuatan
Daerah yang banyak
menghasilkan tembikar antara lain:
- Kasongan
- Podung
- Bayat
Referensi
- ASTM Standard C 242-01 Standard Terminology of Ceramic
Whitewares and Related Products
- Ashmore, Wendy & Sharer, Robert J., (2000). Discovering
Our Past: A Brief Introduction to Archaeology Third Edition. Mountain
View, California: Mayfield Publishing Company. ISBN
978-0-07-297882-7
- Barnett, William & Hoopes, John (Eds.) (1995). The
Emergence of Pottery. Washington: Smithsonian Institution Press. ISBN
1-56098-517-8
- Childe, V. G., (1951). Man Makes Himself. London: Watts
& Co.
- P.Rado. An Introduction To The Technology Of Pottery. 2nd
edition. Pergamon Press. 1988
- W.Ryan & C.Radford.Whitewares: Production, Testing And Quality
Control. Pergamon Press. 1987
- Hamer, Frank and Janet. (1991). The Potter's Dictionary of
Materials and Techniques, Third Edition. London: A & C Black
Publishers. ISBN
0-8122-3112-0.
Rice, Prudence M. (1987). Pottery
Analysis – A Sourcebook. Chicago: University of Chicago Press. ISBN
0-226-71118-8
Sumber:Wikipedia